14 November 2011

Hari Pahlawan: Bukan Sekadar Refleksi

Hampir setiap tanggal 10 November kita selalu mengibarkan bendera satu tiang penuh. Upacara penghormatan pun dilakukan untuk memperingati hari Pahlawan. Seremonial tahunan ini menjadi satu refleksi bagi kita semua untuk mengenang jasa-jasa besar para pahlawan Indonesia yang dengan ikhlas mengorbankan segenap jiwa dan raga yang dimiliki sampai tetes darah penghabisan. Semua itu demi satu tujuan: Kemerdekaan! Merdeka dari penghisapan, merdeka dari penjajahan, dan merdeka dari penindasan kolonial. Soekarno pernah berkata bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah lupa akan jasa para pahlawannya. Maka dari itu, JAS MERAH: JAngan pernah Sekalipun MElupakan sejaRAH.
Sebagaimana laiknya sebuah refleksi, peringatan hari pahlawan ini tak cukup sekadar kita memasang bendera satu tiang penuh dan mengikuti upacara kebesaran yang dipersiapkan, dihadiri para pejabat, didengarkan pidatonya, lantas selesai begitu saja tanpa ada satu nilai. Dan hal ini dari tahun ke tahun terasa semakin kurang dihayati dan menjadi kosong makna karena peringatan ini cenderung bersifat seremonial belaka.
Lebih dari itu, refleksi ini menjadi satu perenungan kita bersama, sejauh mana kita sebagai angkatan muda, kaum intelektual terpelajar, mampu menjadi bagian dalam proses pembangunan bangsa ini ke depan? Hal signifikan apa saja yang telah kita perbuat di dalam arus persaingan yang go global ini? karena seperti apa yang dikatakan oleh Soe Hok Gie bahwa kitalah generasi yang akan memakmurkan Indonesia.
Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman. Saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, rakyat telah mengorbankan nyawanya. Kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka. Karena itulah hari Pahlawan harus kita peringati dan refleksikan.
Namun, kepahlawanan tidak hanya berhenti di sana. Dalam mengisi kemerdekaan pun kita dituntut untuk menjadi pahlawan. Bukankah arti pahlawan itu adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran? Bukankah makna pahlawan itu adalah pejuang gagah berani? Bukankah makna kepahlawanan tak lain adalah perihal sifat pahlawan seperti keberanian, keperkasaan, dan kerelaan berkorban?
Secara tidak resmi, kita pun mengenal sebutan pahlawan yang diberikan untuk mencerminkan perjuangan, pengabdian, semangat dan kemenangan. Contohnya, olahragawan yang mengharumkan nama Indonesia di pertandingan dunia dikatakan sebagai pahlawan olahraga. Para pelajar yang mengangkat nama negara melalui kompetisi tingkat internasional juga pahlawan di bidangnya. Para guru yang mendidik kita dengan ikhlas juga disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Jadi, kita teruskan berjuang dan penuhi hari-hari dengan semangat. Jadilah pahlawan bagi diri sendiri, orangtua, agama, bangsa dan negara, bahkan dunia. Jadilah yang terbaik di bidang yang kita tekuni.

Tidak ada komentar: